Selasa, Juli 2, 2024
BerandaBulelengKunjungi Buleleng, Tim Kemenko PMK Singgung Soal Stunting dan Pernikahan Dini

Kunjungi Buleleng, Tim Kemenko PMK Singgung Soal Stunting dan Pernikahan Dini

BULELENG, balipuspanews.com – Tim dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Dinas Kesehatan Provinsi Bali beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Buleleng dalam rangka Peninjauan Pelaksanaan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dan melakukan peninjauan di Posyandu Tunas Mekar yang berada di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, disertai dengan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Buleleng.

Kunjungan yang dipimpin oleh Sinurtina Sihombing selaku ketua tim dari Kemenko PMK diterima langsung oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Ida Ayu Kade Septiani di ruang rapat Bappeda, Selasa, (25/6/2024).

Dalam kesempatan itu, Koordinator Stunting Asdep Gizi dan Promosi Kesehatan, Sinurtina Sihombing selaku ketua tim menekankan pentingnya fokus pada beberapa aspek dalam upaya pencegahan stunting di Buleleng.

“Ada beberapa objek yang harus kita jadikan fokus yaitu Pencegahan pernikahan dini guna mengurangi angka stunting, Pencegahan stunting dengan memaksimalkan pola asuh anak dalam keluarga, Pengoptimalan peran kader dalam usaha pencegahan dan penanganan stunting di Buleleng,” jelasnya.

BACA :  Progres Pengukuran Invervensi Serentak Pencegahan Stunting Capai 95,15 persen

Lebih lanjut, ketua tim yang akrab disapa Sisie itu menambahkan bahwa tujuan utama Rakor ini adalah untuk menguatkan sinergi dan kepedulian tim percepatan penurunan stunting dalam rangka koordinasi dan evaluasi terhadap stunting kompetensi yang dilaksanakan oleh OPD terkait.

Untuk capaian penurunan angka stunting di Kabupaten Buleleng sudah cukup baik sehingga tetap membutuhkan komitmen, koordinasi, dan kerja sama yang kuat dari seluruh pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, pemerintah desa/kelurahan, tenaga kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.

“Diharapkan melalui kegiatan ini, edukasi dan intervensi pencegahan stunting dapat menjangkau lebih banyak sasaran dan menghasilkan dampak yang signifikan dalam menurunkan angka stunting di Indonesia,” pungkas dia.

Penulis : Nyoman Darma 

Editor : Oka Suryawan 

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -

Most Popular