Kamis, Juli 4, 2024
BerandaKarangasemJaga Tradisi, Seni dan Budaya Bali, De Gadjah Ikut Ngayah Mekered Pandan...

Jaga Tradisi, Seni dan Budaya Bali, De Gadjah Ikut Ngayah Mekered Pandan di Tenganan

KARANGASEM, balipuspanews.com – Untuk kesekian kalinya, Ketua DPD Gerindra Bali, Made Muliawan Arya kembali datang ke Desa Adat Tenganan Dauh Tukad untuk ngayah dalam Tradisi Mekered Pandan yang digelar Selasa (25/6/2024).

Yang menjadikan momen kali ini begitu spesial bagi pria yang akrab disapa De Gadjah tersebut karena mendapatkan kesempatan untuk ngayah Mekered Pandan yang kebetulan bertepatan dengan hari Otonan Bali nya yang jatuh pada hari ini, Anggara Pon, Wuku Klawu.

“Ya hari ini Otonan juga, momen yang spesial juga bagi saya. Tadi sebelum berangkat keluarga sangat mendukung agar saya ngayah dulu setelah itu baru baru nanti melaksanakan Otonan di rumah,” ungkap Pria bertubuh kekar itu.

Ia mengaku sedikitnya telah 3 kali datang untuk ngayah Mekered Pandan di Desa Adat Tenganan Dauh Tukad ini. Berawal dari keinginannya ngayah dengan datang sendiri sekitar 3 tahun lalu, kemudian di tahun berikutnya ia mendapat kehormatan diundang dan begitu juga hari ini, ia diminta hadir untuk turut serta ngayah dalam Tradisi Mekered Pandan.

BACA :  Sebanyak 47 Perbekel di Klungkung Diperpanjang Masa Jabatannya Sampai 8 Tahun

Apa yang dilakukannya, lanjut De Gadjah sejalan dengan instruksi dari Ketum Gerindra sekaligus Presiden RI terpilih dalam upaya menjaga dan melestarikan tradisi adat budaya Bali. Menurutnya, dengan terlibat langsung dalam tradisi ini ia merasa memiliki ikatan emosional serta merasakan sensasi yang sangat luar biasa saat mengikuti tradisi yang dimaknai sebagai penghormatan kepada dewa indra tersebut.

Sementara itu, Kelian Desa Adat Tengana Dauh Tukad, I Wayan Tisna mengatakan, Tradisi Mekered Pandan di Desa Adat Tenganan Dauh Tukad memiliki maknanya sebagai simbol penghormatan kepada Dewa Indra sebagai Dewa Perang. Ia meyakini para pendahulu di Desa tersebut adalah prajurit perang yang tangguh sehingga inilah menjadi sejarah dan erat kaitannya dengan penghormatan kepada dewa perang yaitu dewa indra.

Terkait dengan hadirnya tokoh De Gadjah serta ikut juga ngayah Mekered Pandan, Tisna mengaku sangat mengapresasinya. Seperti yang disampaikan, tujuan lain dibalik ngayah ini adalah pelestarian serta mendukung keberlangsungan dan menjaga tradisi yang ada di Desa Tenganan yang merupakan desa tua di Karangasem.

BACA :  Bupati Giri Prasta Kukuhkan dan Perpanjang Masa Jabatan Perbekel dan BPD Se-Kabupaten Badung

“Saya sangat mengapresiasi kedatangan tokoh politik dan sosok sosial seperti beliau. Beliau setiap tahun hadir ngayah, tujuannya juga kami sangat apresiasi untuk mendukung dan menjaga tradisi yang ada,” kata Tisna.

Disisi lain, kehadiran tokoh Bali ini untuk ngayah dalam Tradisi Mekered Pandan dipandang cukup mendapatkan respon yang bagus dari masyarakat. Masyarakat sangat antusias baik hanya untuk menyapa maupun berfoto dengannya.

“Mengingat sosok beliau ini merupakan figur yang selalu hadir di masyarakat, dan fashionnya memang bagus sehingga masyarakat senang beliau hadir, tadi auranya juga luar biasa saya sampai ngeri-ngeri menonton,” ungkap Ketua DPC Gerindra Karangasem, I Nyoman Suyasa yang juga hadir menyaksikan tradisi tersebut.

Penulis: Gede Suartawan

Editor: Oka Suryawan 

RELATED ARTICLES

ADS

- Advertisment -

Most Popular